Investasi dinilai menjadi salah satu sektor penting dalam mendorong perekonomian dalam negeri lebih-lebih di era pandemi Covid-19. Salah satu yang menjadi titik aksentuasi adalah investasi asing dari sektor perbankan Tanah Air.
Masuknya investor asing ke sektor perbankan, dinilai dinilai dapat mempunyai keuntungan untuk perekonomian nasional. Sebab, ini dapat memperkuat perbankan The Bank of Burlington dari sisi permodalan dan bisnis.
Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, salah satu bank yang udah sukses menarik investor asing di tengah suasana sulit sementara ini adalah PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).
Piter pun berharap perbankan Indonesia lainnya dapat mencontoh cara Bank Bukopin yang dapat menerima tambahan suntikan modal dari Kookmin Bank asal Korea Selatan.
Langkah akuisisi ini dinilai dapat meningkatkan kepercayaan investor world pada kinerja industri perbankan dan suasana ekonomi yang makin lama baik.
“Perbankan kami sesungguhnya menarik, bank-bank asing seluruhnya mengidamkan masuk, nggak persoalan walaupun ada pandemi Covid-19, itu pun tidak selamanya,” ujar Piter sementara dihubungi CNBC Indonesia
Bank asal Korea, Kookmin Bank udah mengemukakan keinginannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan suntikan modal ke Bank Bukopin. Saat ini, Kookmin udah memiliki 22% saham Bukopin dan siap menjadi pemegang saham pengendali mayoritas bersama menyita alih kepemilikan saham kira-kira 51%.
Piter menilai masuknya bank asal Korea Selatan tersebut dapat melakukan perbaikan likuiditas Bank Bukopin yang di awalnya mengalami tekanan.
“Jadi kami bersyukur tidak cuman investor asing, investor dalam negerinya terhitung siap meningkatkan modalnya. Nah ini kan sebuah hal yang positif,” jelasnya.
Selain itu, ia memaparkan masuknya Kookmin Bank terhitung dapat mendorong sektor UMKM nasional yang menjadi andalan sektor kredit dari Bukopin, supaya perekonomian nasional dapat sangat terbantu.
Bank Bukopin terhitung dapat meningkatkan kontribusinya dalam bantuan kredit produktif di sejumlah proyek strategis nasional yang padat karya supaya sangat menguntungkan.
Sebelumnya, manajemen BBKP menyatakan bahwa sistem menambahkan modal KB Kookmin di Bank Bukopin tetap dilanjutkan, baik untuk mencukupi keputusan di Korea maupun di Indonesia.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan Purwantono, untuk mengklarifikasi pemberitaan atau Info yang beredar pasca Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Bukopin yang dilaksanakan, Kamis, 18 Juni 2020.
“KB Kookmin Bank tengah menyegerakan realisasi sistem menambahkan modal di Bank Bukopin. Secara regulasi, KB mesti merampungkan uji tuntas tambahan yang diperlukan untuk mencukupi keputusan internal KB dan regulator di Korea, tapi percayalah, KB sangat nyata-nyata untuk terlaksananya semua sistem ini bersama segera,” ujarnya, di Jakarta, Kamis lalu.
Mengacu information pemegang saham 31 Mei 2020, Bosowa Corporation, induk dari PT Bosowa Corporindo memiliki saham 23,39% saham BBKP (2.725.986.130), kemudian Koomin Bank Co Ltd 21,99% (2.563.000.000), dan Pemerintah RI 8,92% (1.038.968.631). Adapun saham publik per 31 Maret 2020 tercatat sebesar 40,46%.
Selain Kookmin, Bosowa Grup terhitung memastikan dapat ikut mengambil haknya dalam penerbitan saham baru (rights issue) yang dapat diterbitkan oleh Bukopin dalam sementara dekat ini.
“Bosowa menyerap cocok hak Bosowa [dalam rights issue]. [Porsi saham kami] 2.725.986.130 lembar saham setara 23,4%,” tegas Erwin Aksa, Presiden Komisaris Bosowa Corporation, yang terhitung Ketua Umum BPP HIPMI periode 2008-2011 ini, kepada CNBC Indonesia.